Mungkin Tanpamu Akan Lebih Baik
Karya : Pena_Lingga
Mungkin tanpamu, hidupku akan lebih tenang. Tak ada lagi debar cemas yang mengusik tidurku, tak ada lagi ketakutan yang datang tiba-tiba setiap kali bayangan kehilangan melintas di kepala. Aku tak perlu lagi menunggu pesan yang tak kunjung datang atau mencari kepastian di tengah keraguan yang kau ciptakan sendiri.
Tanpamu, mungkin aku bisa merasakan damai yang selama ini hanya menjadi angan. Seperti ombak yang akhirnya menemukan kesunyian di tepi pantai, tak lagi dihantam gelombang ketidakpastian. Aku bisa berhenti bertanya-tanya apakah kehadiranku benar-benar berarti, atau hanya sekadar nama yang kau sebut saat sepi datang menyapamu.
Mungkin tanpamu, aku akan lebih mengenal diriku sendiri. Tak ada lagi perasaan harus membuktikan segalanya, tak ada lagi usaha sia-sia untuk meyakinkanmu bahwa perasaanku nyata. Aku bisa berjalan tanpa bayang-bayangmu membuntuti langkahku, tanpa harus terus menoleh ke belakang, mencari jejak yang mungkin tak pernah benar-benar ada.
Namun anehnya, meski kutahu tanpamu lebih baik, hatiku tetap enggan melepaskan. Ada sisa-sisa kenangan yang masih menggantung di sudut pikiranku, ada jejak suara yang sesekali menggema di antara sunyi. Aku masih bisa merasakan hangatnya genggaman yang dulu pernah begitu nyata, meski kini hanya sebatas ilusi yang perlahan memudar.
Aku ingin percaya bahwa tanpa hadirmu, aku akan lebih bahagia. Aku ingin meyakinkan diriku sendiri bahwa cinta tidak selalu tentang mempertahankan, tetapi juga tentang merelakan. Namun, mengapa setiap kali mencoba melangkah pergi, ada sesuatu yang menarikku kembali? Seakan ada bagian dari diriku yang tertinggal di sana, di tempat di mana kau masih berdiri.
Barangkali ini hanyalah bias dari hati yang terlalu lama bertahan. Barangkali ini hanya luka yang belum sepenuhnya kering, yang masih nyeri saat tersentuh ingatan. Tapi aku tahu, jika terus seperti ini, aku hanya akan berputar di lingkaran yang sama—terjebak dalam harapan yang kian lama kian pudar.
Aku lelah berjalan dalam ketidakpastian, lelah mempertanyakan hal-hal yang seharusnya sudah kutinggalkan sejak lama. Aku ingin berhenti berharap pada sesuatu yang tak lagi nyata, pada perasaan yang perlahan kau redupkan tanpa pernah benar-benar memberi jawaban.
Mungkin tanpamu, aku tak lagi harus meraba-raba apakah aku cukup berarti. Aku tak perlu lagi berusaha keras untuk dimengerti, tak perlu lagi mencari-cari alasan atas sikapmu yang semakin menjauh. Aku ingin percaya bahwa melepaskan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang lebih baik.
Jadi, kali ini aku akan mencoba. Mencoba untuk berhenti mencari namamu di antara keramaian, berhenti mengingat hal-hal yang dulu membuatku tersenyum, namun kini hanya menyisakan perih. Aku akan belajar menerima bahwa tidak semua yang kita genggam harus tetap kita pertahankan.
Mungkin tanpamu, aku akan lebih baik. Dan mungkin, hanya mungkin, aku akhirnya bisa menemukan bahagia yang tidak lagi bergantung pada hadirmu.
Samarinda, 17 Maret 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar