Pernah sesayang itu perah
Karya : Pena_Lingga
Aku pernah sesayang itu, pernah. Pernah secinta itu, pernah. Tapi pada akhirnya, aku harus menerima bahwa tidak semua yang kucintai bisa kumiliki selamanya. Aku harus mengerti bahwa perasaan tidak selalu berujung pada kebersamaan, dan itu bukan berarti aku gagal mencintai.
Aku masih mengingat semuanya, tapi aku tidak lagi ingin menggenggam terlalu erat. Aku masih merasakan luka yang pernah ada, tapi aku tidak lagi ingin membiarkannya menguasai langkahku. Aku tahu, untuk benar-benar bisa melangkah ke depan, aku harus merelakan apa yang sudah berlalu.
Aku akan belajar mengikhlaskan. Aku akan belajar menerima bahwa apa yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari perjalanan yang membentukku. Aku akan belajar percaya bahwa kehilangan bukanlah hukuman, melainkan cara semesta menunjukkan bahwa ada hal lain yang lebih baik menantiku di depan.
Mungkin butuh waktu, mungkin tidak mudah. Tapi aku ingin percaya bahwa suatu hari nanti, aku bisa melihat kembali semua ini tanpa ada sesak di dada. Aku ingin percaya bahwa aku bisa tersenyum tanpa ada bayang-bayang luka yang menghantui.
Jadi, untuk terakhir kalinya, aku mengucapkan selamat tinggal pada semua harapan yang dulu kupeluk begitu erat. Aku tidak akan lagi bertanya "mengapa" atau "seandainya". Aku akan belajar mengikhlaskan, dan membiarkan takdir menuntunku pada sesuatu yang memang benar-benar untukku.
Raja Ampat, 21 Februari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar