Jumat, 14 Februari 2025

MATI RASA

 Mati Rasa

Karya : Pena_Lingga


Aku pernah mencintai seseorang dengan seluruh jiwaku, seperti akar yang menancap dalam ke tanah, berharap akan tumbuh bersama. Namun, ia pergi, meninggalkanku layu tanpa air, membiarkanku menjadi sebatang pohon kering yang tak lagi berbuah.


Aku menunggu, dengan kesabaran yang sama seperti laut menanti perahu kembali. Namun, penantian itu sia-sia. Ombak hanya membawa kenangan, bukan dirinya. Aku tenggelam dalam gelombang kehilangan, berulang kali mencoba berenang, tapi tetap karam di dasar rasa sakit.


Pernah kubuka lagi hatiku, seperti jendela yang berharap angin segar masuk. Tapi yang datang hanyalah angin ribut, menghempaskanku pada dinding kenyataan bahwa cinta tidak pernah benar-benar ingin tinggal.


Aku mencoba mengobati luka, tapi semakin kusentuh, semakin perih ia terasa. Seperti kaca retak yang tak bisa kembali utuh, hatiku hanya bisa merekat dalam kepalsuan, menyembunyikan bekas luka di balik senyum yang tak lagi hangat.


Waktu berlalu, tapi tak ada yang berubah. Aku masih di tempat yang sama, berdiri di tengah reruntuhan perasaan yang tak bisa kubangun kembali. Aku tak lagi mengenali diriku sendiri, hanya bayangan yang berjalan tanpa tujuan, hanya tubuh tanpa jiwa yang masih bernafas.


Mereka berkata aku harus mencoba lagi, harus memberi cinta kesempatan lain. Tapi bagaimana bisa aku mencintai, jika hatiku telah menjadi tanah tandus yang bahkan hujan pun enggan menyentuhnya?


Aku semakin tenggelam dalam keheningan, seperti burung yang kehilangan suaranya. Aku tak lagi ingin bicara tentang cinta, karena setiap kata hanya membawa luka yang selama ini kusimpan dalam diam.


Malam-malam menjadi teman setia, menemaniku berbincang dengan bayangan di dinding. Aku bertanya pada mereka, apakah aku masih punya hati? Tapi tak ada jawaban, hanya keheningan yang menertawakanku.


Hingga pada akhirnya, aku berhenti berharap. Aku menyerah. Seperti lilin yang dibiarkan menyala di ruangan kosong, cahayaku perlahan redup, hingga akhirnya padam, meninggalkan kegelapan yang tak seorang pun peduli.


Dan saat itu, aku benar-benar mati. Bukan raga, tapi rasa. Aku telah mati rasa untuk mencintai, dan mungkin, selamanya aku akan tetap begitu.


Raja Ampat, 15 Februari 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

( Dialog Y.T.S.A.M.S )

 Yang Tertinggal Setelah Aku Memberi Segalanya ( Part 1 ) Karya : Pena_Lingga 🤵: Hai ! Lama tak bertemu ya Kali ini aku datang dengan niat ...