Minggu, 02 Februari 2025

JANGAN LAGI MENAWARKAN BAHAGIA PADAKU

 Jangan Lagi Menawarkan Bahagia Padaku

Karya : Pena_Lingga


Hei, apa kau ingat malam itu? Saat kau mengucapkan kata pisah tanpa ragu, seolah perasaan hanyalah angin lalu. Aku masih ingat bagaimana suaramu terdengar begitu mantap, tanpa sedikit pun getar yang menandakan penyesalan. Malam itu, aku melihat punggungmu menjauh, membawa serta kehangatan yang pernah kau janjikan akan selalu ada.


Aku tidak bertanya kenapa, karena jawabannya sudah terpahat jelas di sorot matamu. Aku tidak memohon untuk tetap tinggal, karena aku tahu kepergianmu bukanlah sesuatu yang bisa kuhentikan. Jadi, aku diam. Aku membiarkan waktu yang berbicara, meski aku tahu ia lebih sering menjadi saksi luka daripada penyembuhnya.


Hari-hari setelah kepergianmu adalah ladang sunyi yang harus kutapaki seorang diri. Aku belajar mengenali kesendirian bukan sebagai kutukan, melainkan sebagai sebuah pelajaran. Aku mengumpulkan kembali serpihan hati yang kau tinggalkan, menyusunnya satu per satu, meski bentuknya tak lagi sama seperti dulu.


Pelan-pelan, aku pulih. Bukan karena waktu yang menghapus luka, tapi karena aku sendiri yang memilih untuk bangkit. Aku menyadari bahwa kehilanganmu bukanlah akhir dari segalanya. Justru, itu adalah awal bagi diriku untuk menemukan sesuatu yang lebih berharga—diriku sendiri.


Lalu, entah dari mana dan mengapa, kau tiba-tiba kembali. Membawa tatapan yang dulu pernah kulemparkan padamu, seolah-olah kau yang kini menjadi pengemis perasaan. Dengan kata-kata yang dulu kutunggu, tapi kini terasa hambar. Kau datang, seolah ingin memperbaiki sesuatu yang sudah lama kubiarkan usang.


Aku menatapmu tanpa rasa, bukan karena aku membencimu, tetapi karena aku telah selesai dengan bagian cerita yang melibatkan namamu. Aku sudah menutup buku itu, bahkan sebelum kau sempat meminta kesempatan kedua.


Kau bertanya apakah aku masih menyimpan rasa. Aku tersenyum, bukan sebagai jawaban, tetapi sebagai tanda bahwa perasaan itu telah berubah bentuk. Tidak lagi menjadi harapan, melainkan menjadi pelajaran.


Aku ingin mengatakan bahwa aku tidak menyesali apa yang pernah terjadi. Jika aku diberi kesempatan untuk mengulang waktu, aku akan tetap membiarkan semuanya berjalan seperti dulu. Karena tanpanya, aku tidak akan menjadi aku yang sekarang—lebih kuat, lebih berani, lebih mencintai diri sendiri.


Jadi, jika kau bertanya apakah aku masih ingin bersamamu, jawabannya adalah tidak. Bukan karena aku tidak pernah mencintaimu, tetapi karena aku telah belajar bagaimana mencintai diriku sendiri lebih dari segalanya.


Kau boleh datang, tapi kau tidak bisa mengulang. Sebab aku bukan lagi seseorang yang sama saat kau meninggalkanku dulu.


Raja Ampat, 03 Februari 2025


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

( Dialog Y.T.S.A.M.S )

 Yang Tertinggal Setelah Aku Memberi Segalanya ( Part 1 ) Karya : Pena_Lingga 🤵: Hai ! Lama tak bertemu ya Kali ini aku datang dengan niat ...