Sabtu, 15 Februari 2025

AKU DAN KENANGAN

 AKU DAN KENANGAN

Karya : Pena_Lingga


Aku selalu berpikir bahwa waktu adalah penyembuh terbaik, tetapi nyatanya ia hanya perpanjangan luka yang tak kunjung kering. Setiap detik yang berlalu justru menjadi rantai yang mengikatku pada masa lalu, pada kenangan yang seharusnya sudah kubiarkan pergi. Aku berjalan di antara hari-hari yang terus melaju, tetapi bayanganmu masih menari di tepian ingatanku, seperti senja yang enggan pudar dari cakrawala.


Dulu, kau adalah rumah, tempat segala lelahku berlabuh. Suaramu adalah alunan merdu yang menenangkan setiap gelisah dalam dadaku. Namun kini, rumah itu telah runtuh, menyisakan puing-puing yang tak bisa kusatukan lagi. Aku mencoba membangun kehidupan baru, tetapi reruntuhan kenangan terus menghantui, membisikkan kisah-kisah yang tak berakhir bahagia.


Malam adalah musuh yang paling kejam. Dalam sunyi yang pekat, aku mendengar gema tawamu, melihat bayanganmu di setiap sudut kamar. Aku tahu itu hanya ilusi, tetapi hatiku menolak percaya. Aku terjebak dalam labirin rindu yang tak berujung, berjalan tanpa arah, mencari sesuatu yang tak mungkin kembali.


Aku sering bertanya, apakah kau juga masih mengingatku? Ataukah aku hanyalah nama yang perlahan memudar dalam ingatanmu? Aku takut menjadi seseorang yang hanya sesaat berarti, lalu dilupakan begitu saja, seperti daun yang jatuh ke sungai, terbawa arus dan lenyap tanpa jejak.


Kau pernah bilang bahwa cinta kita seperti bintang, tetap bersinar meski berjauhan. Tapi kau lupa, bintang hanya terlihat saat malam tiba, dan aku tak ingin menghabiskan sisa hidupku dalam kegelapan hanya untuk melihat sinarnya. Aku butuh matahari, sesuatu yang nyata, bukan sekadar cahaya dari kejauhan yang tak bisa kugenggam.


Aku sudah mencoba membakar kenangan tentangmu, tetapi abu itu malah menempel di dadaku, menyatu dengan napasku, dan menjadi bagian dari diriku. Aku ingin melangkah pergi, tetapi jejak kita terlalu dalam terukir di hatiku. Tak peduli sejauh apa aku berlari, aku tetap membawa bayanganmu dalam tiap langkah.


Mungkin benar, kenangan adalah kutukan bagi mereka yang pernah mencintai terlalu dalam. Ia bukan sekadar fragmen masa lalu, melainkan hantu yang terus mengintai, membisikkan rindu yang tak pernah usai. Aku ingin melupakan, tetapi semakin aku mencoba, semakin dalam ia mengakar.


Dan pada akhirnya, aku hanya bisa menerima. Aku dan kenangan akan selalu berjalan beriringan, seperti dua orang asing yang tak bisa benar-benar berpisah. Aku tidak tahu apakah luka ini akan sembuh, atau hanya menjadi bagian dari diriku yang harus kupeluk seumur hidup. Yang aku tahu, aku tetap di sini, berdamai dengan kehilangan, meski di sudut hati, aku masih berharap—kau akan kembali.


Raja Ampat, 16 Februari 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

( Dialog Y.T.S.A.M.S )

 Yang Tertinggal Setelah Aku Memberi Segalanya ( Part 1 ) Karya : Pena_Lingga 🤵: Hai ! Lama tak bertemu ya Kali ini aku datang dengan niat ...