Sayonara
Karya : Andi Irwan [ Pena_Lingga ]
Dalam setiap cerita yang hadir di hidupku, kamu pernah menjadi halaman terindah. Kamu adalah tempatku berpulang saat dunia terasa begitu asing. Ketika luka menorehkan jejak, hadirmu menjadi pelipur lara yang tak tergantikan.
Aku tak pernah menyangka, kehadiranmu mampu mengubah gulita menjadi cahaya. Setiap senyum yang kamu berikan, setiap kata yang kamu ucapkan, telah merajut kembali serpihan hatiku yang hancur. Kamu adalah kehangatan dalam dinginnya kesepian.
Namun, seperti semua hal di dunia ini, kebersamaan kita pun tak luput dari batas waktu. Kita berjalan dalam cerita yang sama, namun takdir perlahan membelokkan langkah kita ke arah berbeda.
Aku belajar menerima kenyataan bahwa tak semua yang kita inginkan bisa selamanya menjadi milik kita. Kamu adalah bagian indah yang pernah ada, meski kini harus kulepas dengan hati yang berat.
Aku mengingat setiap detik yang kita habiskan bersama. Tawa yang pernah menggema, cerita yang kita bagi di sela malam, dan pelukan hangatmu yang mampu menghapus air mata. Semua itu kini hanya tinggal kenangan.
Mungkin kita dipertemukan bukan untuk selamanya, melainkan untuk saling menguatkan di waktu yang tepat. Kamu adalah jawaban atas doaku saat aku merasa terpuruk, dan untuk itu aku akan selamanya berterima kasih.
Meski kita tak lagi berjalan berdampingan, aku ingin kamu tahu bahwa kehadiranmu meninggalkan jejak yang takkan pernah pudar. Kamu telah menjadi bagian dari perjalanan hidupku yang membuatku lebih kuat.
Kini, aku hanya bisa berharap, kamu menemukan kebahagiaan yang sejati, meski bukan lagi bersamaku. Kamu layak mendapatkan cinta yang penuh, seperti yang pernah kamu berikan padaku.
Aku juga belajar bahwa mencintai kadang berarti merelakan. Merelakan bukan berarti melupakan, melainkan mengizinkan seseorang untuk bahagia, meskipun bukan dalam pelukan kita.
Perpisahan ini bukan akhir dari segalanya, melainkan sebuah bab baru yang harus kita jalani. Aku yakin, di luar sana ada kebahagiaan lain yang menunggu untuk kita temukan.
Selamat tinggal, untukmu yang pernah menjadi pelipur lara. Terima kasih telah hadir, meski hanya untuk sementara. Aku akan terus melangkah dengan hati yang telah kau ajari untuk lebih tegar.
Aku melepasmu dengan doa terbaik. Semoga setiap langkahmu ke depan selalu dipenuhi cahaya dan kehangatan. Meskipun aku tak lagi ada di sana, ingatlah, aku pernah mencintaimu dengan sepenuh hati.
Raja Ampat, 25 Januari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar