Jumat, 24 Januari 2025

AKU DIVONIS PATAH HATI PALING SEKARAT

 Aku Divonis Patah Hati Paling Sekarat


Karya: Andi irwan


Di ruang hampa bernama kesendirian, aku terjaga dengan tubuh yang gemetar. Patah hati ini bukan lagi luka biasa—ia telah menjelma menjadi penyakit yang perlahan menggerogoti setiap sudut jiwaku. Aku merasakan sekarat yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya; sekarat tanpa darah, tanpa luka fisik, namun dengan rasa sakit yang begitu nyata.


Aku ingat hari itu dengan jelas. Saat kata-kata perpisahan meluncur dari bibirmu, aku kehilangan arah. Dunia serasa terhenti, dan waktu menjadi penjara yang tak bertepi. Setiap detik yang berlalu adalah pengingat bahwa kau, dan semua kenangan kita, tak lagi menjadi milikku.


Hari-hari setelahnya, aku seperti mayat hidup yang berjalan tanpa tujuan. Nafasku terengah-engah, bukan karena lelah, tapi karena dadaku seperti dihimpit oleh ribuan kenangan yang berat. Kau meninggalkan kekosongan yang tidak bisa aku isi, bahkan dengan ribuan tawa orang lain.


Patah hati ini lebih dari sekadar kehilangan. Ia adalah penghancuran total, seperti badai yang menghancurkan rumah tanpa menyisakan fondasi. Aku bukan hanya kehilanganmu, tapi juga kehilangan diriku sendiri.


Aku mencoba bertahan, tapi sepertinya waktu menjadi musuh yang tak kenal belas kasih. Setiap malam adalah perang melawan pikiran-pikiran tentangmu. Aku lelah, tapi tidak bisa berhenti. Aku ingin berhenti memikirkanmu, tapi semakin mencoba, semakin aku tenggelam.


Hati ini terasa seperti kaca yang retak, setiap sudutnya menyimpan rasa sakit yang berbeda. Bahkan ketika aku mencoba untuk melupakanmu, retakan itu hanya bertambah parah. Aku tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki hati yang telah kau hancurkan ini.


Dunia terus berjalan, tapi aku tetap diam di tempat yang sama. Orang-orang berbicara padaku, tapi aku hanya bisa tersenyum kosong. Mereka tidak tahu bahwa aku sedang melawan kehancuran yang mereka tidak bisa lihat.


Ada saat-saat di mana aku berharap ini semua adalah mimpi buruk, dan aku akan terbangun untuk menemukanmu di sisiku lagi. Tapi kenyataan terus menamparku, mengingatkan bahwa kau telah pergi, dan aku tidak bisa mengubah itu.


Aku pernah berpikir bahwa cinta adalah penyembuh segala luka. Tapi kini aku sadar, cinta juga bisa menjadi racun yang membunuh perlahan. Racun itu sekarang mengalir dalam darahku, menghancurkan setiap harapan yang pernah kumiliki.


Aku mencoba mencari pelarian. Musik, buku, bahkan kehadiran orang lain, tapi semuanya hanya sementara. Setiap kali aku sendiri, rasa sakit itu kembali, lebih kuat dari sebelumnya. Aku tidak bisa lari dari bayang-bayangmu.


Patah hati ini telah merampas segalanya dariku—senyumku, tawaku, bahkan harapanku untuk masa depan. Aku seperti kapal yang terombang-ambing di lautan tanpa arah, tanpa pelabuhan untuk berlabuh.


Aku ingin marah padamu, tapi aku tidak bisa. Aku ingin membencimu, tapi cinta itu masih ada, meskipun kau telah pergi. Aku terjebak di antara rasa sakit dan kenangan indah, tidak tahu bagaimana cara melangkah maju.


Dalam kesendirian, aku merenungkan segalanya. Mungkin ini adalah hukuman karena mencintaimu terlalu dalam, terlalu tanpa batas. Tapi apakah mencintai seseorang sepenuh hati adalah dosa? Jika iya, maka aku bersalah, dan ini adalah hukumanku.


Aku tidak tahu berapa lama aku bisa bertahan seperti ini. Patah hati ini telah membuatku kehilangan segalanya, bahkan diriku sendiri. Aku hanya berharap suatu hari, aku bisa bangkit kembali, meskipun aku tidak tahu bagaimana caranya.


Tapi untuk saat ini, aku menyerah. Aku menyerah pada rasa sakit, pada kenangan, dan pada cinta yang pernah kita miliki. Aku divonis patah hati, dan sekarat ini adalah harga yang harus aku bayar untuk mencintaimu.


Sorong, 24 Januari 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

( Dialog Y.T.S.A.M.S )

 Yang Tertinggal Setelah Aku Memberi Segalanya ( Part 1 ) Karya : Pena_Lingga 🤵: Hai ! Lama tak bertemu ya Kali ini aku datang dengan niat ...