SYAIR RINDU KEPADA WANITA KANVAS
Di bawah kanvas langit yang gelap, Terpahat bayangmu, wanita berkuas hitam. Seperti tinta malam yang mengalir perlahan, Engkau lukiskan mimpi dalam sunyi yang tak bertepi.
Kuasa hitammu adalah senja yang merangkul pagi, Menari dalam benakku bagai bayang-bayang rembulan. Rindu ini adalah ombak yang tiada henti menghantam pantai, Hanya samudera hati yang mengerti, dalam diam dan gemuruhnya.
Di balik senyum yang kau ukir dengan sentuhan lembut, Ada rahasia yang ingin ku ungkapkan dengan bisikan. Setiap detik tanpa hadirmu adalah malam tanpa bintang, Setiap jarak adalah lorong waktu yang memisahkan.
wanita berkuas hitam, Datanglah, rengkuh dahaga rinduku. Dengan goresanmu yang penuh makna, bawa kedamaian, Karena dalam setiap warna yang kau torehkan, ada cinta yang tak terhingga.
Dalam palet hatimu tersimpan rindu, Bagai hujan yang menanti awan kelabu. Setiap tetesnya adalah ungkapan jiwa, Setiap warnanya adalah cermin rasa yang mendalam.
Di setiap goresan kuasmu, kutemukan harapan, Seperti fajar yang membelah malam pekat. Engkaulah pelukis mimpi dalam tidurku, Menghiasi gelap dengan bintang-bintang rindu.
Bagai angin yang membelai lembut dedaunan, Rinduku menyusup di setiap helai napasmu. Engkaulah malam yang ku nantikan, Membawa tenang dalam gemuruh kerinduan.
Wanita berkuas hitam, engkaulah senandung malam, Mengalun lembut dalam hatiku yang merindu. Setiap lukisanmu adalah melodi jiwa, Menggetarkan hati dengan simfoni cinta.
Di antara warna yang kau campurkan, Ada percikan rindu yang membara. Setiap sapuan adalah kehadiranmu yang kurindukan, Mengisi kekosongan dengan kenangan yang tak terlupakan.
Kanvas hidupku merindukan sentuhanmu, Bagai taman yang merindukan hujan. Engkaulah pelukis hatiku yang sepi, Memberi warna pada hari-hariku yang kelabu.
Datanglah, wanita berkuas hitam, Akhiri penantian yang menyiksa jiwa. Dengan setiap goresan, bawa kembali cahaya, Karena dalam setiap lukisanmu, ada cinta yang abadi.
Catatan Lingga
8 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar