HARI KE DUA KAMU MULAI MENDEKATIKU
Hari kedua, perlahan-lahan kamu mulai mendekatiku. Pagi itu, senyum manismu menyapa seperti matahari yang muncul dari balik awan. Ada sesuatu yang berbeda hari ini, seolah-olah ada kehangatan yang menyelimuti setiap sudut tempat ini. Aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak memperhatikanmu lebih dari biasanya.
Sepanjang hari, tatapan kita sering kali bertemu seperti dua magnet yang saling tarik menarik. Setiap kali mata kita beradu, ada percikan rasa yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Perasaan aneh tapi menyenangkan, seperti ada benang halus yang menarik kita semakin dekat. Kamu tidak banyak bicara, tapi setiap gerak-gerikmu seolah berbicara banyak hal.
Saat makan siang, aku melihatmu duduk sendiri di sudut, seperti bintang yang bersinar di tengah malam. Tanpa berpikir panjang, aku mendekat dan duduk di sebelahmu. Awalnya, percakapan kita canggung, dipenuhi dengan jeda panjang. Namun, seiring berjalannya waktu, kita mulai berbicara lebih bebas, tentang banyak hal kecil yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.
Di sore hari, ketika hari mulai meredup, kamu mengajakku berjalan-jalan di taman dekat kantor. Langit yang mulai berwarna jingga menjadi latar belakang yang sempurna untuk percakapan kita. Di bawah pohon besar, kita berbicara tentang mimpi, harapan, dan sedikit cerita masa lalu. Rasanya, kita telah saling mengenal sejak lama, meski baru beberapa hari.
Malam tiba, dan aku harus pulang. Tapi, ada rasa enggan yang menggelayuti hatiku untuk meninggalkanmu. Kamu tersenyum, memberi isyarat bahwa kita akan bertemu lagi esok hari. Senyum itu, entah kenapa, memberikan semangat baru dalam diriku, seperti api kecil yang mulai berkobar. Seolah-olah, ada harapan baru yang tumbuh dengan perlahan.
Setibanya di rumah, pikiranku masih dipenuhi olehmu. Setiap detail kecil tentangmu, senyummu, cara bicaramu, bahkan cara kamu tertawa, terus berputar di kepalaku seperti lagu yang terus diputar ulang. Aku berusaha untuk tidur, tapi bayangan tentang hari ini membuatku tersenyum dan merasa hangat di dalam hati.
Hari kedua ini, meskipun baru awal, sudah mulai mengubah caraku memandang hidup. Perlahan-lahan, aku merasa bahwa kehadiranmu membawa warna baru dalam hidupku. Ada rasa penasaran yang tumbuh, ingin lebih banyak mengenalmu, ingin tahu setiap sisi dari dirimu. Hari kedua ini adalah awal dari sesuatu yang mungkin akan menjadi lebih indah dari yang pernah kubayangkan.
Oleh : Andi Irwan
----------Halaman.2---------
Dalam buku 30 hari mengajariku untuk melepasmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar