RUU TNI: Negeri dalam Bayang Sepatu Laras
Karya : Pena_Lingga
Di negeri yang katanya merdeka,
kuasa beringsut ke arah lama,
atas nama stabilitas katanya,
tapi rakyat dipaksa lupa.
Sepatu lars mengetuk pintu,
masuk ke ruang yang bukan miliknya,
hukum ditundukkan, sipil tersisih,
demokrasi perlahan kehilangan nyawa.
Mereka bilang ini demi bangsa,
tapi yang terasa hanyalah cekikan,
hak bicara bagai bunga layu,
dipetik sebelum sempat berkembang.
Sejarah pernah menuliskan luka,
di mana suara dibungkam paksa,
apakah kita ingin mengulang,
mimpi buruk yang mencekik dada?
Jika tentara mengatur sipil,
siapa yang mengatur tentara?
Jika hukum bisa dibelokkan,
di mana keadilan bercahaya?
Mereka berdiri penuh percaya,
mengira rakyat diam tak bersuara,
padahal kami ingat betul,
negeri ini bukan untuk segelintir saja.
Kursi empuk mereka genggam erat,
menganggap rakyat sekadar angka,
tapi kami tak akan diam,
demokrasi bukan barang dagangan mereka.
Jika diam adalah jalan yang kau pilih,
bersiaplah melihat hakmu tersapu,
karena kekuasaan tanpa batas,
hanya akan melahirkan tirani baru.
Bukan takut yang harus kita simpan,
tapi keberanian untuk bersuara,
agar negeri ini tetap milik rakyat,
bukan panggung bagi mereka yang serakah.
Maka mari bersatu, mari menolak,
RUU ini bukan jalan keluar,
sebelum demokrasi jadi abu,
kita harus bangkit dan melawan!
Raja Ampat, 29 Maret 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar