Sabtu, 08 Maret 2025

ALEGORI ELEGI DALAM ROMANSA

 Alegori Elegi dalam Romansa

Karya : Pena_Lingga


Duduklah, Puan, di kursi yang selalu kosong,

di antara sunyi yang menjahit luka.

Aku menunggu dalam bait-bait patah,

menuliskan cinta yang tak pernah sempurna.


Kita ini elegi yang merintih lirih,

seperti senja yang kehilangan jingga.

Bukan puisi, bukan prosa yang utuh,

hanya bayang-bayang yang saling menduga.


Aku layar yang terombang-ambing,

kau angin yang tak pernah pulang.

Kita bertemu di simpang keraguan,

namun selalu takut berpegang tangan.


Tak tahu mana yang lebih perih,

mencintai dengan luka yang sama,

atau merelakan kau menjadi kenangan,

yang hanya hadir dalam aksara.


Romansa kita perahu rapuh,

terhanyut dalam laut tanpa batas.

Mencari pelabuhan yang tak pernah ada,

menanti takdir yang selalu bias.


Aku tetap di sini, merawat sunyi,

menjadi rumah bagi rindu yang tak usai.

Sementara kau, bagai bintang jatuh,

datang sebentar, lalu lenyap tanpa jejak.


Mungkin kau takut pada kepastian,

mungkin aku takut pada kehilangan.

Kita menunda perpisahan dalam hening,

mengulur harapan yang semakin usang.


Jika cinta hanya menjadi elegi,

haruskah ia tetap kutulis?

Atau biarkan saja ia luruh sendiri,

agar tak lagi menyesakkan tangis?


Kau berkata, biarkan ia jadi alegori,

agar tetap abadi dalam kata.

Namun, adakah abadi yang tanpa nyeri,

di dunia yang terlalu nyata?


Dan malam ini, aku kembali menulis,

tentang kita yang tak pernah tuntas.

Menyulam rindu dalam sajak sendu,

mencintai dalam luka yang ikhlas.


Samarinda, 09 Maret 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

( Dialog Y.T.S.A.M.S )

 Yang Tertinggal Setelah Aku Memberi Segalanya ( Part 1 ) Karya : Pena_Lingga 🤵: Hai ! Lama tak bertemu ya Kali ini aku datang dengan niat ...