SENDIRI ITU TENANG NAMUN SEPI
Karya : Andi Irwan [ Pena_Lingga ]
Sendiri itu tenang, namun sering kali terasa sepi. Ada kedamaian yang datang, seperti angin yang mengalir pelan. Tanpa suara gaduh, tanpa tuntutan dari dunia luar. Semua berjalan lambat, memberi ruang untuk berpikir, merenung. Namun, dalam ketenangan itu, terkadang ada kekosongan yang tak bisa diisi dengan apa pun. Hati yang sepi mencari, tetapi tak tahu apa yang harus dicari.
Di tengah keheningan, aku merasa ada sesuatu yang hilang. Seseorang yang dulu selalu ada, atau mungkin sebuah tujuan yang pernah aku yakini. Semua hal itu sekarang seolah telah jauh, terhapus oleh waktu dan jarak. Dalam kesendirian ini, aku justru semakin banyak bertanya: Apa yang sebenarnya aku cari? Apakah ketenangan ini benar-benar yang aku inginkan, atau hanya sebuah pelarian dari keramaian dunia luar?
Ada saat-saat ketika aku ingin pulang, kembali ke tempat yang dulu terasa seperti rumah. Namun, rumah itu kini terasa asing. Tempat yang dulu penuh kenangan, penuh tawa, sekarang sunyi. Aku bertanya pada diri sendiri, apakah rumah itu benar-benar ada, atau hanya ilusi yang pernah kubangun di dalam pikiranku? Keinginan untuk pulang muncul, tetapi aku tak tahu lagi ke mana harus pergi.
Pulang itu bukan hanya tentang tempat fisik. Itu tentang perasaan, tentang rasa aman yang dulu ada. Tapi, apa yang terjadi ketika rasa aman itu hilang? Apakah aku akan tetap merasa utuh, atau justru semakin kehilangan arah? Aku bertanya-tanya, apakah aku bisa kembali menemukan tempat itu, atau jika aku sudah terlalu jauh untuk menemukan jalan pulang.
Dalam kebingunganku, aku mencoba untuk terus berjalan. Setiap langkah terasa berat, seolah beban dunia ada di pundakku. Namun, aku tetap melangkah, meskipun sering kali aku merasa terhenti di tengah jalan. Aku mencari, meskipun aku tak tahu pasti apa yang harus dicari. Keinginan untuk pulang semakin menguat, namun aku tak tahu ke mana harus pergi.
Pulang itu kadang bukan tentang tempat, melainkan tentang menemukan diri sendiri. Aku mulai sadar bahwa mungkin aku harus pulang ke dalam diriku. Menghadapi rasa sepi dan kebingunganku dengan penuh keberanian. Tidak lagi mencari di luar, tetapi mencari dalam. Mungkin jawaban yang aku cari ada di dalam hati, hanya saja aku terlalu sibuk mencari di tempat lain.
Namun, walaupun aku berusaha mencari kedamaian di dalam, kadang-kadang kebingunganku datang lagi. Pertanyaan tentang arah hidup, tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, menghantui pikiranku. Apakah aku sudah benar-benar pulang? Atau aku hanya berputar-putar dalam lingkaran yang tak berujung? Semua pertanyaan itu masih menggantung, tanpa jawaban yang pasti.
Dan akhirnya, aku menyadari satu hal. Pulang bukan tentang menemukan tempat, melainkan tentang menerima kenyataan. Menerima bahwa kadang kita harus berada dalam kesendirian untuk menemukan kedamaian yang sejati. Walaupun aku bingung, walaupun aku tak tahu harus pergi ke mana, aku tahu bahwa ketenangan itu akan datang pada waktunya. Dan mungkin, saat itu tiba, aku akan menemukan tempat yang selama ini kucari.
Raja Ampat, 2 Januari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar